Friday, February 12, 2016

Eling Lan Waspada

Emas tidak pernah berkata saya adalah benda berharga. Intan juga tak pernah mengatakan saya ini benda yang indah. (sampai di sini mungkin Anda yang menjawab, Ya iya lah, orang gak bisa ngomong! He...) Tapi apa yang terjadi, keduanya selalu dicari oleh manusia, karena keduanya memang berharga.

Kita sering mendengar dan mungkin juga melakukannya sendiri, seseorang setiap kali bicara, setiap kata-kata yang dikeluarkannya adalah dalam rangka memuji diri sendiri, agar terlihat lebih hebat dari yang mendengar atau yang lainnya. Dan pasangannya adalah melemahkan dan pembunuhan karakter orang lain. Dan keduanya adalah jalan pintas bagi orang-orang yang ingin diwowkan oleh orang lain.
Sekejap mungkin orang lain akan meng-iya-kan. Tapi bila itu terjadi berulang-ulang, maka orang lain toh juga akan menyadari, bahwa itu hanyalah seperti iklan yang bolak-balik nongol dalam sebuah acara di televisi.

Kadangkala kita lupa perbedaan "ingin" dan "merasa". Dua kata yang memang berbeda, namun penerapannya dalam hati sering kali salah tempat. Misal, "saya ingin menjadi baik", terkadang di dalam hati berbunyi "Saya rasa, saya ini orang baik". "Saya ingin jadi orang benar", terkadang menjadi "Saya lah yang benar". 

Bukan merasa-nya yang salah, tapi apa yang dirasa-nya yang salah. Kita sering mendengar wejangan Bisaha rumangsa, aja rumangsa bisa. Tapi terkadang yang terjadi adalah, kita memang sudah bisa rumangsa, cuma rumangsa-nya rumangsa bisa. Lantas bagaimana kalau sudah seperti itu?

Urusan hati, hanya Allah yang tahu. Dlemingan di atas sebenarnya saya sampaikan untuk diri saya sendiri. Urusan benar dan salah, bila tempatnya dalam hati itu hanya berbatas sehelai rambut. Ketika kita tidak eling lan waspada, bisa jadi semua yang kita lakukan menjadi sia-sia.

Mohon koreksi.

No comments:

Post a Comment