Saturday, December 5, 2015

Feedback

Apa kabar, Kawan? Saya harap Anda sedang dalam keadaan sehat, dan aman dari segala bentuk gegana, gelisah, galau, merana, yang sebenarnya tengah saya alami saat ini.
Sebagaimana judul tulisan ini, kegelisahan saya adalah tentang feedback atau umpan balik yang saya harapkan datang dari Anda, dia, dan mereka.

Feedback, bagaimanapun bentuknya, menyenangkan ataupun menyakitkan, sebenarnya adalah sesuatu yang sangat berharga, bagi saya dan orang-orang yang masih berada pada tahap belajar.

sumber gambar : www.tradeitstores.com

Karena saya menyadari, tulisan-tulisan saya di blog ini masih banyak sekali kekurangannya, karenanya feedback yang berwujud kritik, saran dan cemoohan begitu saya rindukan, supaya saya bisa belajar dari feedback tersebut. Bila Anda sudah menjelajahi seluruh isi blog ini, anda akan bisa menghitung dengan jari Anda, berapa komentar yang ada di dalam blog ini. Betapa saya miskin feedback.
Sebagaimana iklan minuman segar yang ada di layar kaca saat kita sedang kehausan, seperti itulah gambaran feed back yang ada dalam benak saya saat ini. Begitu menggiurkan. Karena saya sedang haus,  saya merasa begitu membutuhkan minuman itu. Dan tentu iklan minuman segar tersebut tak berarti apa-apa bagi orang yang tidak sedang merasa kehausan. Dan juga sebagaimana saya membutuhkan makanan, apapun itu, saat saya sedang merasa kelaparan.

Pada situs-situs besar, juga sering saya temui ucapan terimakasih di sana, ketika kita memberikan sebuah feed back pada mereka. Hal ini semakin membuktikan bahwa feedback memanglah teramat penting bagi mereka yang selalu ingin berbenah diri dan merasa belum sempurna.
Dalam kehidupan nyata, feedback yang berupa kritik, saran dan cemoohan seringkali ditolak mentah-mentah dengan emotikon muka berwarna merah. Iya, saya hanya bilang sering, tidak selalu. Sebaliknya, feedback manis akan mendapatkan sambutan hangat dengan kedua tangan.

Dan saya sendiri, khususnya, secara tidak sadar telah memperlakukan feedback seperti itu. Mungkin, karena sikap saya yang seperti itu, perjalanan belajar saya dalam dunia blogging, tulis menulis dan proses belajar saya dalam kehidupan nyata mengalami stagnasi, alias macet.

So, please, give me a feedback to all of my articel on comment box. :)

No comments:

Post a Comment