Tuesday, December 1, 2015

Luas Waktu = Tindakan Diri

Ada sebuah waktu dimana kita justru menertawakan tangis, saat kita berada sejengkal di depannya.

Ada sebuah waktu dimana kita merasa hidup kedua kalinya, setelah kita merasakan hidup ini seperti tlah mati.

Ada sebuah waktu dimana kita merayakan sepi, yang kesunyiannya memekakkan hati. Lalu kita berdoa, esok mentari terbit bersama sebuah harapan, meski kita tahu sepi akan merantai malamnya.

Ada sebuah waktu dimana mata terpejam, sedangkan hati berurai air mata, berusaha memahami dinding gelap di depan kita berpijak.

Ada sebuah waktu dimana kita tak mengerti irama detak jantung sendiri, dan kemana darah ini akan mengalir.

Ada sebuah waktu yang tak pernah terbersit sedikitpun wujudnya dalam imaji, namun ia membuka tangannya menyambut pelukmu.

Bila waktu ini sebuah permadani, maka keluasannya adalah tindakan diri. Kepadamu diserahkan, dengan apa kau meluaskannya.

Kawan, kita tak butuh sangkar emas untuk kita tinggali, kita hanya butuh tempat yang memberi kita ruang untuk mendendangkan suara hati, agar kita tak pernah lupa bahwa segumpal darah ini mesti berarti.

No comments:

Post a Comment